Apakah Gizi Berpengaruh Pada Hidrosefalus?
Ketika anak lahir, salah satu hal yang menjadi perhatian dokter adalah lingkar kepala bayi. Sebab, dari bagian tersebut dokter bisa mendiagnosa sebuah penyakit yang tidak bisa dianggap remeh yaitu hidrosefalus. Hidrosefalus adalah suatu kondisi terjadinya penumpukan cairan di rongga otak. Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan di dalam otak yang jika tidak ditangani dengan segera dapat merusak jaringan dan melemahkan fungsi otak.
Gejala hidrosefalus tidak sama tergantung dengan tingkat usia, perkembangan penyakit, dan perbedaan individu dalam toleransi terhadap kondisi tersebut. Pada bayi, gejala paling jelas yang bisa dilihat adalah terjadinya peningkatan yang cukup pesat pada lingkar kepala, dengan kata lain ukuran kepala bayi menjadi luar biasa besar. Bayi juga akan mengalami muntah, mengantuk, lekas marah, penyimpangan bawah mata (sunsetting) dan kejang bila mengalami hidrosefalus.
Penyebab hidrosefalus sangat tergantung pada kondisi bayi. Salah satu penyebab terbesar hidrosefalus pada bayi adalah infeksi yang terjadi di dalam kandungan, seperti infeksi TORCH. Para ahli memperkirakan, hidrosefalus bisa memengaruhi sekitar 1 dari 500 anak. Meskipun demikian hidrosefalus sebetulnya bisa terjadi pada siapapun, tak hanya bayi. Anak-anak dan bahkan orang dewasa pun sangat mungkin terkena hidrosefalus.
Namun, individu yang paling rentan terkena hidrosefalus adalah anak dengan kondisi daya tahan tubuh yang lemah dan gizi yang buruk, terutama bayi. Itulah sebabnya, memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil menjadi faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. Sebab, kekurangan gizi saat hamil sangat berperan pada terjadinya hidrosefalus, bahkan sejak bayi masih di dalam kandungan. Ibu hamil yang mendapatkan gizi dengan baik mampu menangkal infeksi akibat virus TORCH.
Baca Juga :
Terimakasih Atas Kunjungannya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar